Monday 27 February 2012

Sungai Deli Segera Ditata Jadi Ikon Kota Medan - Harian Analisa

(Analisa/said harahap) Puluhan peserta Wisata Bersih Sungai menggunakan perahu karet mengitari Sungai Deli untuk membersihkan sampah-sampah di sungai tersebut, Sabtu (25/2). Pemerintah Kota (Pemko) Medan diharapkan memanfaatkan keberadaan beberapa sungai di kota ini menjadi wisata sungai. Sebab, potensi wisata tersebut sampai sekarang belum tergarap sama sekali. Sungai terkesan hanya dijadikan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga dan pabrik saja.
Medan, (Analisa). Sungai Deli ke depan akan diata menjadi salah satu ikon Kota Medan. Untuk mewujudkan keinginan itu, Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga tengah mempersiapkan panton atau alat pengerukan sungai. Alat itu selanjutnya akan digunakan untuk membuka jalur dari Avros sampai Balai Kota Medan.

"Kita harapkan tahun ini pengerjaannya bisa dimulai jika alatnya sudah masuk," kata Walikota (Rahudman Harahap, MM) usai mengikuti aksi pemersihan aliran Sungai Deli yang digagas Lembaga Pemantau Sungai (LPS) yang dimulai dari Jalan Avros, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun sampai Balai Kota Medan, Sabtu (25/2).

Kemudian, warga yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Deli akan diberikan pemahaman dan penyuluhan supaya tidak lagi membuang sampah sembarangan ke sungai. Dengan demikian sungai yang mengalir dan melintasi wilayah Kota Medan sepanjang lebih kurang 35 kilometer dan luas daerah aliran sungai mencapai sekitar 17.000 hektar ini terbebas dari sampah.

"Jadi sungai yang bersih itu terwujud apabila tidak kita biarkan. Karenanya, kita akan terus melakukan upaya-upaya bagaimana Sungai Deli ini akhirnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan hiburan bagi masyarakat, terutama anak-anak. Untuk itu ke depan, kita harus memiliki gerakan terpadu agar sampah tidak lagi menjadi masalah bagi Sungai Deli," ungkapnya.

Dalam penelusuran yang telah dilakukan, Walikota mengaku kondisi Sungai Deli masih sangat memprihatinkan. Selain menemukan tumpukan sampah, ditemukan ada warga di kawasan Kampung Aur yang membangun rumah di badan sungai. Jika datang banjir tentunya sangat membahayakan warga yang menempati rumah di badan sungai tersebut.

Atas dasar itulah Walikota menghimbau kepada warga yang bermukim di badan sungai supaya agar mau pindah. Apalagi Pemko Medan telah menyiapkan sejumlah rumah susun sederhana (rusunawa). Rusunawa yang disediakan itu tentunya lebih layak huni dan aman dibandingkan dengan rumah di badan sungai.

Penelusuran sungai ini bukan pertama yang dilakukan Walikota. Sudah beberapa kali orang nomor satu di Pemko Medan ini menelusurinya dalam mendukung program kebersihan. Meski masih ditemukan sampah namun mulai terlihat ada perubahan. Artinya, volume sampah mulai berkurang jika dibandingkan dengan penelusuran Sungai Deli yang pertama. Ini membuktikan pelayanan sampah sudah sampai di gang-gang. "Harapan kita sampah warga harus diwadahi dan tempatkan di gang-gang yang dilalui becak-becak yang telah disediakan untuk mengangkut sampah," harapnya.

Walikota selanjutnya menyampaikan rasa terima kasih kepada LPS atas inisiatifnya melakukan gerakan pembersihan aliran Sungai Deli. Kegiatan ini dinilai sangat menghargai hal-hak orang lain, sebab menjaga kebersihan sungai di bagian hulu sama artinya dengan menghormati orang lain yang tinggal di bagian hilir. Diharapkannya, akan semakin banyak lagi muncul komunitas-komunitas peduli lingkungan lainnya untuk saling bekerjasama mewujudkan lingkungan yang bersih.

Kepedulian
Sementara itu Ketua LPS Dedi JP Harahap SSTP MSP mengungkapkan kegiatan yang digelar ini dilaksanakan terinpirasi perlu adanya wadah kepedulian terhadap sungai. Hal ini tidak terlepas setelah melihat kondisi sungai yang mengaliri Kota Medan, salah satunya Sungai Deli sehingga akhirnya lahirlah LPS dan kemudian menggelar kegiatan pembersihan aliran Sungai Deli. Kegiatan ini diikuti peserta dari 21 kecamatan, masing-masing kecamatan terdiri dari 6 orang.

"Besar harapan kami melalui kegiatan yang kita laksanakan hari ini dapat menggugah hati sehingga dapat menjaga dan memelihara kelestarian sungai untuk masa-masa yang akan datang.Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan sungai bebas sampah dan menjadi awal gerakan selamatkan sungai kita," ujar Dedi.

Melihat tingginya animo peserta yang mengikuti kegiatan ini dan dukungan yang diberikan masyarakat, Dedi pun ingin melaksanakan kegiatan ini secara rutin. Minimal enam bulan sekali dan targetnya seluruh sungai yang melintasi Kota Medan. Dia berharap hasil kegiatan yang dilakukan ini bisa terukur dan akhirnya diketahui apa factor yang bisa melestarikan sungai, termasuk menggali potensi-potensi di sekitar sungai. "Selain pariwisata, kita juga ingin sungai menjadi sarana transportasi alternative ke depannya," harapnya.

Selain pembersihan sungai, Dedi mengungkapkan LPS juga mengadakan lomba mewarnai bagi pelajar kelas satu sampai tiga tingkat SD dengan topic kebersihan sungai. Kegiatan ini digelar untuk mengajarkan kepada anak-anak mulai sejak dini untuk mencintai kebersihan sungai. Dengan demikian setelah dewasa nanti, mereka terus menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.


baca selanjutnya klik disini http://www.analisadaily.com/news/read/2012/02/26/37500/sungai_deli_segera_ditata_jadi_ikon_kota_medan/#.T0pqMa9HTis.blogger