Monday 3 October 2005

Galakkan Pemakaian Sepeda

Warga Jakarta Diminta Galakkan Pemakaian Sepeda

Jakarta, (Analisa)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, minta kepada warga Jakarta untuk menggalakkan pemakaian sepeda dan tidak berlebihan dalam menggunakan kendaraan bermotor.

"Mari kita galakkan bersepeda dan jangan berlebihan dalam menggunakan sepeda motor," kata Fauzi Bowo dalam sambutan pembukaan acara Jakarta Car Free Day 2005 di Jl MH Thamrin Jakarta, Minggu pagi.

Selain itu dia mengajak kepada seluruh warga Jakarta agar lebih menghemat pemakaian energi baik untuk bekerja maupun di rumah, termasuk mendukung penyelenggaraan kegiatan Jakarta Car Free Day yang berlangsung satu hari mulai dari jam 07.00 sampai dengan 17.00 dengan menggunakan jalur cepat ruas jalan Jalan Jenderal Soedirman dan Jalan MH Thamrin.

Sebelum membuka acara tersebut, Fauzi beserta komunitas pekerja bersepeda Bike to Work melakukan aksi bersepeda bersama dari depan Gerbang Gelora Bung Karno di Jalan Jenderal Soedirman sampai di depan panggung acara yang terletak di depan Gedung BII Jalan MH Thamrin.

Sementara itu, salah satu panitia dari LSM Pelangi, Nugroho Nurdikiawan mengatakan penyelenggaran Jakarta Car Free Day 2005 hari ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di Jakarta.

"Jakarta sebagai kota yang ikut memperingati Car Free Day, dimana sebagian ruas Jalan Sudirman dan Jalan M.H. Thamrin selama kegiatan berlangsung ditutup bagi kendaraan bermotor pribadi dari pagi sampai sore sekitar pukul 17.00," kata Nugroho, seraya menjelaskan maksud penutupan ruas jalan tersebut untuk memberi kesempatan kepada warga kota melakukan kegiatan massal seperti "Enjoy Walking Jakarta" yang berisi pameran, musik lingkungan, sampai pembacaan puisi, "Enjoy Dokar Jakarta", "Enjoy Biking Jakarta", dan "Enjoy Sepeda Onthel Jakarta'.

Pihaknya memberikan apresiasi terhadap masyarakat mau meramaikan kegiatan dengan membawa sepeda atau berolahraga pada kesempatan itu, sesuai tema Jakarta Car Free Day yang tahun ini "Beralihlah dari kendaraan pribadi untuk mengurangi pencemaran udara Jakarta",

Tema ini sengaja dipilih karena saat ini Car Free Day telah dijadikan kegiatan Pemda DKI Jakarta untuk memulihkan kondisi udara Jakarta, bahkan telah dimasukkan dalam Pasal 27, Perda No. 2 tahun 2005 tentang Pengendalian dampak Pencemaran Udara.

Diharapkan, Car Free Day tahun ini bisa dijadikan momentum untuk mengingatkan pentingnya sarana transportasi seperti sepeda, fasilitas pejalan kaki, dan penyediaan angkutan umum yang lebih baik agar para pengguna kendaraan pribadi beralih ke moda transportasi tersebut sebagai usaha mengurangi pencemaran udara Jakarta.

"70 persen pencemaran udara dari sektor transportasi di Jakarta bersumber dari kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan pribadi yang jauh lebih besar juga menyebabkan ruang yang dibutuhkan jauh lebih besar walau hanya bisa dimanfaatkan orang dalam jumlah yang lebih kecil," lanjut Nugroho mengenai target acara yang ditujukan lebih kepada kendaraan pribadi.

Sejarah Car Free Day berawal pada tanggal 22 September 1998, saat Menteri Lingkungan Hidup Perancis mencetuskan ide dengan tema "Di kota tanpa mobilku" dan melaksanakannya di 34 kota.

Pada tahun berikutnya ide ini diulang di 66 kota di Perancis, serta dijadikan ujicoba di negara-negarac Eropa lain, yang kemudian gerakan ini resmi menjadi European Car Free Day pada 22 September 2000, di mana 760 kota di berbagai negara Eropa melarang kendaraan pribadi masuk ke beberapa ruas jalan umum.

Jakarta Car Free Day 2005 merupakan kerjasama antara Pemda DKI Jakarta,BPLHD DKI Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Polda Metro Jaya, Mitra Emisi Bersih, Apresiasi Emisi Bersih, KPBB, Yayasan Orang Indonesia, Pelangi, Walhi Jakarta, Swisscontact, Mapolpala, dan elemen mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta. (Ant)

Sumber: Analisa Daily