Saturday, 20 December 2008

Konvensi Pengolahan Sampah Organik 20 Desember 2008

YOGYAKARTA
Sumber: http://www.suaramerdeka.com/
20 Desember 2008
Konvensi Pengolahan Sampah Organik
Melepaskan Ketergantungan pada Pupuk Kimia

Oleh Agung PW

SAMPAH tak hanya jadi persoalan di perkotaan namun juga pedesaan. Tiap hari jutaan ton sampah menumpuk di seluruh wilayah negeri ini. Ada yang dapat didaur ulang namun sebagian besar terbuang percuma.

Sebagian pihak mencoba mengatasi persoalan tersebut dengan memisahkan sampah organik menjadi pupuk untuk menggantikan pupuk kimia yang dapat berakibat pada rusaknya kesehatan tanah.

Seperti yang dilakukan Yayasan Danamon Peduli yang menggandeng sejumlah kota untuk melakukan program konversi sampah pasar menjadi pupuk organik. Awalnya program tersebut dilakukan di Kabupaten Bantul, DIY dan kini sudah ada puluhan kota lain di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi mencoba melakukan hal serupa.

’’Sejak proyek percontohan konversi sampah pasar menjadi pupuk organik diresmikan awal 2008 lalu, Pemkab Bantul dan Sragen telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam memanfaatkan program ini untuk kemakmuran rakyat,’’ ujar Direktur Eksekutif dan Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Risa Bhinekawati ketika berbicara di depan peserta konvensi sampah di Bantul, baru-baru ini.

Dia mengungkapkan, untuk Bantul setiap hari unit pengolahan sampah di Pasar Bantul dan Pasar Bunder, Sragen masing-masing mengolah 1-2,5 ton sampah menjadi 400 kg-1 ton pupuk organik berkualitas tinggi. Pupuk tersebut dijual ke petani dengan harga sangat terjangkau sehingga mereka perlahan-lahan mengalihkan ketergantungan pupuk kimia ke pupuk alam.

Bentuk Jejaring

Dia menambahkan, Bantul telah mereplikasi program kompos di pasar dengan dana APBD di Pasar Niten dan Imogiri. Pemkab Sragen juga berencana meniru program tersebut di enam pasar di tahun 2009, yaitu Pasar Gemolong, Sumber Lawang, Tanon, Gondang, Banaran, dan Sonorejo.

Menurut dia, salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan program di tingkat nasional adalah proses pembelajaran dan berbagi pengalaman antarpemerintah daerah. Yayasan Danamon Peduli dan Pemkab Bantul memfasilitasi pertemuan para pimpinan proyek dari 31 kabupaten/kota dalam Pertemuan Nasional Program Pupuk Organik Sampah Pasar Berkualitas Tinggi.

Kegiatan bertemakan ’’Pupuk Organik Sampah Pasar bagi Kesejahteraan Pasar Tradisional dan Ketahanan Pangan Berbasiskan Pertanian Organik’’ itu merupakan wadah evaluasi nasional yang akan menjadi bahan bagi perbaikan program di masa mendatang.

’’Harapannya dari sini terbangun jejaring kerja antarpimpinan proyek yang mewakili pemerintah daerah dalam mereplikasi unit pupuk organik sehingga satu dan lain daerah dapat saling berbagi pengalaman dalam memperbaiki kondisi pasar tradisional serta penerapan pupuk organik untuk ketahanan pangan di daerah masing-masing,’’ papar Risa. (70)